Perjanjian – perjanjian

Suasana dalam Perjanjian Roem Royen di Hotel Des Indes – Batavia, 14 April 1949

1.      Perjanjian Bongaya (tahun 1666).

Berisi : Raja Hasanuddin dari Makasar menyerah kepada VOC.

2.      Perjanjian Jepara (tahun 1676).

Berisi : Raja Mataram Sultan Amangkurat II harus menyerahkan pesisir utara tanah Jawa apabila VOC berhasil menindas Pemberontakan Trunojoyo.

3.      Perjanjian Gianti (tahun 1755)

Berisi : Kerajaan Mataram dibagi menjadi 2 bagian, yaitu Surakarta dan Yogyakarta.

4.      Perjanjian Salatiga (tahun 1757)

berisi : Daerah Surakarta dibagi menjadi 2 bagian, yaitu Mangkunegaran, dan Kasunanan.

5.      Perjanjian Kalijati (8 Maret 1942)

Berisi : Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang.

6.      Perjanjian Linggarjati (25 Maret 1947)

Berisi : (1) Belanda mengakui kedaulatan negara Republik Indonesia atas Sumatra, Jawa dan Madura. (2) Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja sama membentuk Negara Indonesia Serikat.

7.      Perjanjian Renville (17 Januari 1948)

Berisi : Republik Indonesia mengakui daerah – daerah yang diduduki Belanda pada Agresi I menjadi daerah Belanda.

8.      Perjanjian Roem – Royen (7 Mei 1949)

Berisi : (1) Pemerintah Indonesia akan dikembalikan ke Yogyakarta. (2) Indonesia dengan Belanda akan mengadakan perundingan lagi dalam Konferensi Meja Bundar (KMB).

9.      Perjanjian KMB (23 Agustus 1949)

Berisi : (1) Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia Serikat. (2) Kedudukan Irian Jaya (Irian Barat) akan diselesaikan setahun setelah pengakuan kedaulatan.

10.  Perjanjian New York (15 Agutus 1962)

Berisi : (1) Belanda menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia melalui suatu badan pemerintahan PBB. (2) Akan diadakan penentuan pendapat rakyat Irian Barat.

11.  Perjanjian Bangkok (11 Agustus 1966)

Berisi : Republik Indonesia menghentikan konfrontasi dengan Malaysia.